Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

Sabtu, 28 Juni 2008

KRISIS PANGAN DILUMBUNG PADI

Marah, geram, sedih, kecewa, terluka, menangis dan entah perasaan apa lagi yang berkecamuk dalam hati dan pikiran kita. Semua perasaan itu bercampur aduk menjadi satu ketika manyadari bahwa sampai saat ini kita masih terjajah. Salah satu penjajahan yang kini tampak di depan mata kita adalah di bidang kesehata. Penjajahan terselubung ini mulai terungkap ketika Mentri Kesehatan Siti Fadilah Supari menggugat ketidakadilan organisasi kesehatan dunia World Health Organisation (WHO) dalam kasus virus avian influensa (Al) atau dikenal dengan flu burung melalui bukunya. Saatnya Dunia Berubah, Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung. Dunia kesehatan terbelalak dengan keberanian Ibu ini.
Selama lebih dari setengah abad 110 negra di dunia termasuk Idonesia harus mengirimkan spisimen virus influenzsa kepada WHO dengan dalih adanya Global Influenza Surveillanca Network (GISN). ”Saya tidak mengerti siapa yang mendirikan lembaga yang sangat berkuasai itu.” kata Menkes.
Virus yang diterima GISN sebagai virus liar untuk kemudian diproses untuk penilaian resiko dan riset para pakar serta pembuatan bibit virus. Dari bibit virus inilah akan di buat vaksinnya dan dikomersialkan ke seluruh negara di dunia. Negara yang awalnya mengirimkan spesimen viruspun turut membelinya tanpa memperoleh kompensasi apa-apa. Misalnya dengan memperoleh harga yang lebih murah. Harga vaksin sepenuhnya ditentukan oleh produsen virus yang bercokol dinegara industri kaya. ”Harganya sangat mahal tanpa memperdulikan alasan sosial kecuali alasan ekonomi semata. Sungguh nyata, suatu ciri khas kapitalistik” kata Menkes dalam bukunya.
Modus semacam ini terjadi lagi pada kasus flu burung (HSN1). Duniapun heboh dengan virus yang mematikan ini, negara yang pertama kali terserang flu burung adalah Vietnam. Dengan segala kekuasaannya WHO ”menyuruh” Vietnam untuk menyerahkan spesimen Flu burung kepada WHO Clomllomboring Center (WHO CC). Negara pengirim spsimen virus harus menunggu waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasil dari dianosisinya.
Tetapi tiba-tiba saja di dunia beredar vaksin flu burung yang diperjualbelikan dengan harga yang tak terjangkau oleh negara-negara yang berkembang. ”Ketika rakyat Vietnam meninggal gara-gara flu burung, di depan mata pedagang kulit putih menawarkan dengan vaksin Vietnam Strain. Alangkah tidak adilnya dunia ini!”
Awalnya firus flu burung menyerang Vietnam, tahun berikutnya menyerang Thailand dan Cina. Selanjutnya virus ini menyerang Indonesia. Pemerintah Indonesiapun melakukan sosialisasi penyakit mematikan ini dan menyediakan stok obat Tamiflu (nama generiknya Oseltamir yang di produksi oleh Roche, salah satu perusahaan Amerika) dengan jumlah tertentu sesuai dengan anjuran WHO.
Namun sangat ironis sekali ternyata obat tamiflu stoknya sudah habis karena di beli oleh negara-negara kaya sebagai stok persediaan padahal negara mereka tidak terserang virus flu burung. ”Inikan tidak adil. Mereka tak punya kasus flu burung, tetapi memborong obatnya.” kata Menkes.
Selain itu, WHO meminta Indonesia untuk mengirimkan spesimen virus flu burung ke Hongkong untuk didiagnosis. Proses diagnosis memakan waktu 5-7 hari padahal penderita flu burung harus ditangani dengan cepat. Pada akhirnya Menkes mengambil keputusan untuk meneliti langsung virus flu burung di Litbangkes, Depkes. Ternyata pemeriksaan yang dilakukan WHO sama dengan yang di lakukan oleh Litbangkes, Depkes. Ada apa dengan WHO?
Awal tahun, 2007 . Indonesia dikagetkan dengan munculnya vaksin virus flu burung Strain Indonesia yang dibuat oleh Australia, CSL. Padahal indonesia tidak pernah mengirimkan spesimen virus flu burung pada negara lain, kecuali ke WHO. Usut punya usut ternyata , bibit virus itu iperoleh dari WHO Australia dari WHO CC.
Kenyataan ini membuat Menkes megmerintahkan untuk menghentikan specimen virus ke WHO karena dianggap apa yang dilakukan WHO adalah kejahatan luar biasa di dunia. Menurut Menkes mekanisme ini justru lebih jahat dari bom atom.
Terbukti WHO tidak bekerja untuk umat manusia,organisasi ini bekerja untuk negara adidaya dan industri obat-obatan multinasional. Bukti bagaimana organisasi inikesehatan dunia ini bekerja untuk kepentingan Amerika bisa dilihat dari disimpannya seluruh sequencing DNA flu burung WHO CC di Los Alamos AS. Selama ini data-data virus ini hanya dikuasai oleh Ilmuwan yang bekerja di Los Alamos. Ilmuwan lain di dunia tidak biasa mengaksesnya, meski adalah data Dunia.
Loa Alamos National Laboratory yang berlokasi di new Mexico tersebut berada di bawah Kementrian Energi AS. Di tempat inilah dirancang bom atom yang menghancurkan Herosima tahun 1945. Disinyalir tempat ini menjadi tempat pembuatan senjata Kimia dan biologi AS. Bukan tidak mungkin hasilnya nanti akan digunakan untuk menghancurkan negara yang dulu pemilik virus, baik secara fisik dengan senjata itu sendiri, maupun secara ekonomi dengan memaksa suatu negara membeli produk-produk buatan mereka berupa obat-obatan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan wabah penyakit dengan cakupan yang begitu luas melanda dunia berkembang dan sudah terjadi selama beberapa dekade, akan tetapi negara-negara kaya tidak sekalipun tergugah untuk memberikan perhatiannya. Disisi lain, prediksi akan mewabahnya flu burung yang mematikan dan mungkin akan menyerang warga barat telah serta merta megalirkan dana ratusan juta dollar-kalau memang tidak sampai miliaran- yag di salurkan untuk mencegah sesuatu yang mungkin tidak dapat dicegah dengan obat yang barangkali tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap wabah elu burung.
Sudah tampak jelas sekali di depan mata kita kekejaman dari sistem kapitalis, sampai-sampai kesehatan warga negara pun turut dikomersilkan untuk kepentingan para kapitalis penjajah yang tidak lain adalah AS dan ”sahabat-sahabatnya” . Kekayaan Intelektual telah menjadi alat kolonialisasi dan penindasan.
Karena itu, hanya ada satu pilihan : Lepaskan bangsa ini dari ketergantungan kaum penjajah! Jika tidak, umat Islam hanya akan semakin dicengkram dan dijerat oleh AS. Ingatlah bagwa Allah SWT telah mengharamkan orang-orang kafir untuk menguasai kaum Muslimin.
Allah tidak sekali-kali akan tidak akan memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin. (TQS an-Nisa’ [4]:141). Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar: